PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS

NPP : 1271212D0000001
  • Beranda
  • Informasi
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

Analisis Break Even Point Sebagai Dasar Perencanaan Laba pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

Siagian, Royto - Nama Orang;

ABSTRAKrnrnPTP Nusantara II Tanjung Morawa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang menghasilkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Kernel). Target laba yang ditetapkan perusahaan tahun 2011 tidak tercapai tetapi rencana penjualan sudah tercapai. Biaya yang digolongkan perusahaan belum digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Hal ini membuktikan bahwa PTP Nusantara II Tanjung Morawa Medan?? rnTujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan break event point sebagai dasar perencanaan laba pada ptp nusantara ii tanjungmorawa medan. manfaat penelitian adalah meneamba wawasan penulis dibidang akuntansi manajemen mengenai penerapan break event point sebagai alat perencanaan laba. populasi penelitian ini adalah laporan biaya produksi, volume penjualan, harga jual, biaya dan rencana laba ptp nusantara ii tanjung morawa medan mulai berdiri sampai tahun 2011. sanpel penelitian ini adalah laporan biaya produksi, volume penjualan, harga jual produk dan rencana laba tahun 2011. data yang dibutuhkan dikumpulkan melalui teknik dokumentasi. teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskripftif.rnDari hasil pembahasan disimpulkan bahwa perusahaan mencapai break event point jika perusahaan mampu menjual produk sebanyak 80.127.716 kg yang terdiri dari minyak sawit 62.499.618 kg dan inti sawit 17.629.097 kg. ptp nusantara ii Tanjung Morawa Medan belum memisahkan biaya semi variabel dan juga menggolongkan biaya kedalam biaya tetap dan biaya variabel. perusahan ini belum menerapkan analisis break event point sebagai alat perencanaan laba tahun sebelumnya yaitu Rp. 204.277.807.000 saat perusahaan menjual minyak sawit sebesar 226.846.365 kg dan inti sawit sebesar 65.573.124kg. saran yang diberikan kepada perusahaan sebagai bahan masukan adalah sebaiknya perusahaan memisahkan biaya semi variabel agar manajemen dapat mengetahui berapa biaya tetap dan biaya variabel secara tepat. sebaiknya perusahaan menggunakan analisis break eveb point dalam merencanakan laba agar perusahaan dapatmengetahui berapa volume yang harus dicapai untuk mencapai laba yang direncanakan.


Ketersediaan
080120093Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
2.867 SIA a
Penerbit
Medan : ., 2012
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
80120093
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Copyright © 2025 — Made with 💛 Perpustakaan Universitas Katolik Santo Thomas