Text
Kandungan Bahan Organik Daun dan Kulit Cabang Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) pada Berbagai Umur setelah Pencangkokan
Abstrak : rnSalah satu masalah dalam perbanyakan bibit tanaman karet dengan cara cangkok adalah rendahnya keberhasilan hidup bibit di polibeg maupun di lapangan. Hal ini diduga antara lain disebabkan cadangan makanan yang terdapat dalam bibit asal cangkok rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kandungan bahan bahan organik pada daun dan kulit cabang karet pada berbagai umur setelah pencangkokan. Umur cangkok terdiri atas empat taraf yaitu 0, 1, 3 dan 5. Bahan organik yang di analisis adalah sukrosa, pati, protein dan lemak. Sebagai pertimbangan, juga dianalisis kandungan bahan organik daun kulit bibit karet asal okulasi yang sudah siap untuk ditanam.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan bahan organik pada daun maupun kulit cabang karet menurun secara tajam pada bulan pertama setalah dicangkok. Penurunan berlanjut terus menerus hingga cangkok berumur 3 bulan, selanjutnya meningkat kembali.rnKandungan bahan organik daun maupu kulit bibit karet asal okulasi lebih tinggi dibandingkan dengan cangkok berumur lima bulan. Kandungan bahan organik bibit asal okulasi adalah 7,81% dalam daun dan 8,32% dalam kulit. Kadar bahan organik cangkok berumur lima bulan berturut-turut adalah 6,39% dan 6,90%.
MEDIA Unika II V 7 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain